Cristiano Ronaldo kembali menjadi sorotan setelah kontrak barunya bersama Al Nassr memicu kontroversi di dunia sepak bola Arab Saudi. Megabintang asal Portugal itu disebut memiliki kekuasaan absolut di dalam klub, hingga membuat Al Nassr dinilai kehilangan profesionalismenya sebagai institusi olahraga.

Pernyataan tersebut dilontarkan oleh Mohammed Al Sheikh, mantan juru bicara Federasi Sepak Bola Arab Saudi. Ia mengkritik keras keputusan Al Nassr yang memberikan Ronaldo kendali penuh atas berbagai aspek internal klub, termasuk keputusan teknis dan manajerial.
“Al Nassr bukan lagi klub profesional, mereka menjadikan Ronaldo seperti Tuhan,” ujar Al Sheikh dalam wawancara dengan media lokal.
Ronaldo sebelumnya dikabarkan akan meninggalkan Al Nassr setelah kontraknya berakhir pada Juni 2025. Namun, spekulasi tersebut berakhir dengan penandatanganan kontrak baru berdurasi dua tahun, yang akan membuatnya bertahan hingga Juni 2027. Dalam kontrak tersebut, Ronaldo disebut menerima bayaran fantastis sebesar €200 juta per tahun.
Tak hanya soal gaji, Ronaldo juga disebut memiliki pengaruh besar dalam perekrutan pemain, pemilihan pelatih, hingga strategi klub. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa Al Nassr lebih berorientasi pada citra dan popularitas ketimbang prestasi dan profesionalisme.
Meski demikian, Ronaldo tetap menjadi magnet utama bagi Al Nassr, baik dari sisi komersial maupun daya tarik global. Kehadirannya membawa dampak besar terhadap eksposur klub di kancah internasional, meski kini mulai dipertanyakan dari sisi etika dan tata kelola.