
Manchester: Andre Onana datang ke Manchester United dengan ekspektasi tinggi sebagai kiper modern yang mampu mengubah permainan. Namun, dua tahun berselang, ia justru meninggalkan Old Trafford dengan catatan penuh blunder dan kekecewaan.
Kedatangan Onana pada 2023 dimaksudkan untuk menggantikan era panjang David de Gea yang sudah bersama klub sejak 2011. Pelatih United saat itu, Erik ten Hag, berharap kehadiran Onana mampu membantu tim membangun serangan dari lini belakang.
Sayangnya, kenyataan di lapangan berjalan jauh dari rencana awal. Kesalahan demi kesalahan membuat kepercayaan suporter terhadap Onana perlahan hilang.
Debutnya di Premier League sudah menuai sorotan ketika hampir memberi penalti akibat tekel sembrono. Kesalahan fatal di Liga Champions melawan Bayern Munich kemudian memperburuk citranya di hadapan penggemar.
Situasi semakin berat saat United bertandang ke markas Galatasaray. Onana kembali tampil buruk dengan umpan-umpan salah arah yang membuatnya kebobolan dengan mudah.
Tidak hanya itu, ketidakstabilan permainan United juga memperburuk performa Onana bersama tim. Cedera lini belakang, lemahnya lini tengah, dan pressing tidak konsisten membuat penjaga gawang asal Kamerun itu kehilangan ritme permainannya.
Onana memainkan pertandingan terakhirnya bersama United saat melawan Grimsby Town pada ajang Piala Carabao beberapa pekan lalu. Kala itu, ia juga membuat beberapa kesalahan yang membuat United takluk dari tim kasta keempat tersebut.
Klub yang bermarkas di Old Trafford itu akhirnya memutuskan melepas Onana dengan status pinjaman ke klub Turki, Trabzonspor. Pelatih United, Ruben Amorim, memilih Altay Bayindir dan mendatangkan Senne Lammens untuk mengisi pos penjaga gawang.
Onana sejatinya tetap memiliki kualitas sebagai kiper modern. Namun, untuk menjadi kiper utama di United, dibutuhkan mental baja agar tidak goyah menghadapi tekanan publik serta media.
Kisah pahit Onana bersama Manchester United berakhir di Trabzonspor. Siapa pun penggantinya di United memiliki tugas berat mengembalikan kepercayaan publik, dan menjaga stabilitas lini pertahanan Setan Merah.