
Legenda Real Madrid, Toni Kroos, memberikan sebuah peringatan penting untuk sang pelatih baru, Xabi Alonso. Peringatan ini datang di tengah awal musim yang berjalan cukup positif bagi Los Blancos.
Di bawah asuhan Alonso, Real Madrid memang memulai era baru mereka dengan relatif baik. Mereka sukses menyapu bersih dua laga awal La Liga musim 2025/2026 dengan kemenangan.
Meskipun ada optimisme yang tinggi di kalangan penggemar, Toni Kroos meminta semua pihak untuk tidak terlena. Ia mengingatkan bahwa tekanan untuk sukses di Santiago Bernabeu tidak pernah main-main.
Lantas, apa sebenarnya pesan yang ingin disampaikan oleh Kroos kepada mantan rekan setimnya itu? Mari kita simak bersama pandangan menarik dari sang maestro lini tengah asal Jerman tersebut.
Toni Kroos tidak menampik bahwa Xabi Alonso datang ke kursi kepelatihan dengan status yang berbeda. Reputasinya yang mentereng sebagai seorang pemain legendaris memberinya sedikit keuntungan di awal.
Akan tetapi, Kroos dengan tegas mengingatkan bahwa status tersebut tidak akan bisa melindunginya selamanya. Tuntutan untuk segera meraih gelar juara di Real Madrid adalah sebuah harga yang mati.
Menurutnya, nama besar sebagai seorang pemain tidak akan ada artinya sama sekali. Terutama jika seorang pelatih gagal mempersembahkan trofi bergengsi dalam beberapa musim berturut-turut.
“Saya pikir Xabi datang dengan status yang berbeda dari Lopetegui. Rekornya sebagai pemain memang membantu, tetapi itu tidak akan melindunginya jika dia tidak memenangkan gelar dalam tiga tahun berturut-turut,” ujar Toni Kroos di podcast miliknya, Einfach mal Luppen.
Kroos kemudian melanjutkan dengan menjelaskan faktor lain yang tak kalah penting untuk bisa bertahan lama di Madrid. Faktor krusial tersebut adalah tingkat kepercayaan dari para pemain di dalam skuad.
Kepercayaan ini bisa menjadi penyelamat saat sebuah tim mengalami rentetan hasil buruk yang sifatnya sementara. Hal ini bisa memberikan seorang pelatih waktu lebih untuk memperbaiki keadaan yang ada.
“Kepercayaan terhadap pelatih itu adalah hal yang penting. Ini tidak selalu tentang hasil, karena kepercayaan memungkinkan Anda untuk mengatasi hasil buruk sementara. Terkadang, pelatih bisa dipecat hanya setelah empat pertandingan,” jelas Kroos.
“Persepsi dari para pemain dan para pemimpin di dalam tim juga sangat penting. Anda biasanya akan mendengar apa yang dipikirkan oleh skuad tentang pelatihnya,” tambahnya.
Gelandang legendaris yang terkenal dengan kecerdasannya itu juga menyoroti aspek lain dari sebuah kekalahan. Menurutnya, cara sebuah tim kalah juga akan sangat memengaruhi posisi dan masa depan seorang pelatih.
Ia menegaskan bahwa di klub sebesar Real Madrid, hasil akhir bukanlah satu-satunya tolok ukur. Proses dan cara bermain tim saat menelan kekalahan juga akan menjadi bahan pertimbangan penting bagi manajemen.
“Cara sebuah pertandingan berakhir dengan kekalahan juga turut berpengaruh. Ini bukan hanya tentang hasil akhir, tetapi juga bagaimana caranya. Ini sangat memengaruhi durasi seorang pelatih,” kata Kroos.
“Tetapi pada akhirnya, tidak ada yang posisinya benar-benar aman di sini, baik itu para pemain maupun para pelatih,” pungkasnya.